MotoGP Mania – Awal tahun 2011 lalu mGPm sempat mebuat tulisan dengan judul “Dani Pedrosa: Wajib Juara!“. Itu karena pada musim lalu, Dani merupakan rider Honda “tertua” dan paling berpengalaman naik RC212V. Meski akhirnya gagal jadi juara dunia, tapi rider Spanyol itu seperti menerima permakluman akibat cidera yang dideritanya.
Pada musim kompetisi 2012 ini Dani sepertinya kembali akan memikul beban untuk wajib menjadi juara dunia. Bahkan bisa dikatakan bebannya lebih berat karena tahun lalu ia sudah “kecolongan” oleh Casey Stoner.
Kekalahan Dani atas Casey musim lalu masih mendapatkan “pemaafan” karena cedera pasca insiden Le Mans. Tetapi musim ini, jika Stoner berhasil mempertahankan gelar, sepertinya tak akan ada alasan permakluman apapun untuk Pedrosa. Bahkan bukan tidak mungkin posisinya di tim repsol Honda akan terancam.
Dani memang punya posisi kuat karena kedekatannya dengan Repsol – title sponsor tim pabrikan Honda – tetapi jangan lupa di balakangnya sudah menunggu Marc Marquez, juniornya yang juga tak kalah lengketnya dengan sponsor asal Spanyol itu.
Pedrosa sesungguhnya punya modal yang cukup untuk bertarung dengan Stoner. Selain menunggang motor yang sama persis, keduanya punya karakteristik yang nggak jauh beda. Meski dengan riding style yang tak serupa, keduanya sama-sama jago dalam mencetak waktu untuk single lap (kualifikasi) dan mampu melakukan start dengan sempurna.
Yang masih kurang dari Pedrosa sepertinya adalah kempuan bertahan saat balapan dengan kondisi basah dan terutama saat masih menggunakan ban slick. Seperti yang terjadi pada Grand Prix di Phillip Island dan Valencia musim lalu dimana The Little Spaniard begitu melorot posisinya ketika track semakin basah.
Selain itu, Dani perlu mengurangi resiko terjadinya kecelakaan. Selama ini ia termasuk pembalap yang sangat sering mengalaminya. Memang kecelakaan dalam arena balap adalah sesuatu yang lumrah terjadi, tetapi seperti penuturan Dani sendiri, “Keberuntungan tidak dapat dikontrol tetapi Anda dapat menghilangkan faktor risiko.”
Ada baiknya pula Dani menyimak krtitik Shuei Nakamoto dari sisi positif. Wakil Presiden HRC itu sempat mengkritik bahwa pada kecelakaan di GP Prancis, Dani tidak sepenuhnya tidak bersalah. menurut Nakamoto, harusnya ia tahu kalau saat itu Marco Simoncelli (alm) lebih cepat darinya sehingga ia pun harusnya tahu resiko jika tetap ngotot memepertahankan posisi.
No comments:
Post a Comment